Pages

Sabtu, 04 Desember 2010

KARYAKU

LANGKAH DALAM MULUTMU
Ardina Ghovinda

Bila rakyat telah terpecah
Sudikah kau hai tuan ‘tuk tengadah
Jangan kau sembunyikan langkah dalam mulutmu

Sampai kapan negeriku seperti ini
Sampai kapan derita harus dijalani
Kini rakyatmu menanti

“aku akan membangun negeri ini menjadi negeri yang makmur”
Kata orang yang mencari kursi itu
“Lima tahun mendatang bangsa ini akan terbang”
Akankah benar-benar terbang?
Manis………
Sayang banyak kursi hanya hiasan gedung tutup kutang

“kini aku pemimpin kalian”
“aku dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”
IRONI……………..!
Bukankah wallet lapar rela turun ke sawah
jika traktor petani sedang melangkah

sampai kapan seperti ini
kerancuan ini harus diatasi
ayo kita bangkit benahi diri demi negeri yang sedang sakit


SENDIRI

Bekti Handayani

Saat ini aku benar-benar merasa sendiri

Sepi benar-benar membekukanku

Membawaku kepilu

Kalau aku boleh jujur aku cemburu dengan kalian

Kalian selalu bahagia kalian selalu tertawa

Benar-benar tiada dipaksakan, lepas

Sedang aku?kalian lihat!

Walau ku tampak bahagia walau ku tampak tertawa

Namun itu adalah semu itu adalah topeng

Kadang ku bosan tuk sembunyi pada dinding dusta

Aku ingin lari lepaskan diri dan berlari

Jauh!

Tinggalkan kebohonganku tinggalkan sepiku

Tinggalkan laraku dan tinggalkan semua kisahku



SI BECAK TUA

Karya : Nova Kethu

Gerimis mengiringi langkahmu pagi ini

tak peduli dingin pelan merasuk membekukan

aliran darah.

Kau tetap mengayuhnya demi lima ribu rupiah

demi anak istri.

Semangatmu tak tertandingi oleh kecepatan

mesin bus-bus yang kini kian menjamur,

dan menyisihkan komunitas profesimu.

Tak mau kalah kau pun menghiasnya

dengan warna-warna yang menarik

bahkan kau lengkapi sound full music

untuk menarik pelanggan setiamu.

Terik matahari kini menantangmu.

Apakah kau masih bernyali?

Mengayuhnya hingga peluh mengucur deras

mengguyur ragamu

dan menguras tenaga yang kini kian lapuk.

Ya! Kau tunaikan tanggungjawabmu

tanpa pedulikan itu semua

demi anak istri.

24 februari 2010



TITIPAN

Ulfi Mudzakiroh Surya Wijaya

Dikala mentari pagi tersenyum mesra berikan kehangatan

Burung berkicau merdu

Kupu-kupu indah terbang berlalu

Bunga-bunga merekah tersipu malu

Di hari yang cerah nan indah berjuta harapan dan cita-cita mulia

Tersimpan penuh cinta

Mari kita ukir hari demi hari dengan kasih sayang

Pegang erat tanganku biarlah slalu kurasakan hangat pelukmu

Seka air mataku jika kesedihan menggores di hatiku

Jangan pernah lelah tuk menjagaku

Dan milikilah aku sepenuh hatimu dengan melalui pintu suci

Sunnah nabi

Semoga kau tak pernah berubah dengan kesetiaanmu

Walau hari yang cerah berubah kelam awan menjadi kelabu

Hujan deras petir menyambar tetaplah di sampingku

Menyayangi sepenuh hati dan kumohon jangan lepaskan aku




Senin, 29 November 2010

Berita Acara Gelar Budaya " Menatap Langit Hijau" Teater Semut Kendal

HIDUP ITU PILIHAN. NASIB YANG DIALAMI TAK LAIN ADALAH KARENA PILIHANNYA SENDIRI. YA, NASIB MANUSIA KARENA JALAN YANG DIPILIH. AKAN TETAPI, TAKDIR MANUSIA ITU SUDAH ADA GARISNYA SENDIRI, SESUAI DENGAN GARIS YANG TELAH DITETAPKAN ALLAH SWT.

Rangkaian acara Gelar Budaya 2010 yang dimulai dengan pelaksanaan lomba baca puisi dan menulis cerpen pada hari Minggu, tanggal 21 November 2010 di Aula Gedung Wanita Kab. Kendal. Acara ini diikuti oleh 77 peserta lomba baca puisi dan 40 peserta lomba menulis cerpen dari beberapa daerah seprovinsi Jawa Tengah. para peserta lomba sangat antusias mengikuti jalannya acara. hal ini terbukti denga keseriusan mereka. Dalm mempersiapkan segala hal untuk mencapai kemaksimalan sebagai peserta. Pada hari itu juga dilaksanakan Sosialisasi penghijauan dengan membagikan bibit pohon pada para peserta lomba dan mereka yang hadir.
Kemudian, pada hari Sabtu, tanggal 27 November 2010 sebagai acara puncak kami mempersembahkan " RUNGKAT" Sebuah mahakarya Aslam Kussatyo yang disutradarai oleh Denny Kontemporer, mengangkat cerita seputar sosial masyarakat kaum marginal. "saya punya hobi baru, yaitu mancing.Sebenarnya RUNGKAT ini terinspirasi oleh kehidupan masyarakat desa Bandengan Kendal ketika saya mancing bersama seorang kawan di sana. Beberapa hal cukup menggelitik dan saya sangat tertarik untuk melahirkannya dalam bentuk naskah", kata Bapak (panggilan akrab kami pada Aslam K). setelah acara pementasan " RUNGKAT" Tibalah saat yang paling mendebarkan bagi para peserta lomba, yaitu sesi pengumuman pemenang yang dilanjutkan dengan penyerahan hadiah.
Son'ul M. selaku ketua Panitia Pelaksana menuturkan "Kami memilih enam besar peserta lomba Baca Puisi dan Enam Besar Lomba menulis cerpen, para jurinya juga ora baen-baen loh ?! bagaimana tidak ! lha wong . Achiar M Permana,Apito Lahire,Timur Sinar Suprabana yang jadi juri lomba baca puisi. Sedangkan untuk juri cerpen kami mendaulat Budi Mariono, S. Prasetyo Utomo, dan Aslam Kussatyo. Beliau semua kan sangat di segani dalam dunia persilatan di Jawa Tengah?! Hehehe … “ .
Adapun para nominator lomba adalah sebagai berikut:

Lomba Baca Puisi:

1. N o undi 71 nilai 745, Wirani Atqia
2. N o undi 50 nilai 695, Ibrahim
3. N o undi 77 nilai 685, Nana Rizkhi Susanti
4. N o undi 45 nilai 655, Dian Nurul Farida
5. N o undi 64 nilai 630, Nita Lustia
6. N o undi 52 nilai 615, Widiastuti

Lomba Menulis Cerpen:

1. “sinok” karya: Nana Rishki. S Unnes, juara I
2. “ Kisah Anak Rumput” karya: Ginanjar Wilujeng- Banyumas, Juara II
3. “ Surat Senja Oranye” karya: Maulidya Oktavio Utami- UNNES, Juara III
4. “Burung Hantu Juragan Damang” karya: Ririn Puji Astuti-AKBID PEMDA Kendal, harapan I
5. “Suara Dansa Wanita Jawa” Karya: Setia Naka Andrian, Harapan II
6. “ Kisah Gelandangan” karya: M. Arif Budiman, Harapan III
7. “Mutilasi” karya: Ali Muthohar-Boja Kendal
8. “Pohon itu Hidup Kembali” karya: Eko Tryas Sumartanti- SMK Al-Musyafa’
9. “ Senyum Terindah” karya: Muhtamar-Gemuh Kendal
10. “Sahabat Dua Dunia” karya: Eka Yuliani. K- SMA PGRI 01 Kendal
11. “Maharditya” karya: Anis Setyani-SMA N 1 Cepiring-Kendal
12. “Hujan Kamboja” karya: Santi Al-Mufaroh-IKIP PGRI Semarang
13. “Mata Sihir Sang Melati” karya: Siti Umi.M-SMA N 1Cepiring-Kendal
14. “Tali pengikat” karya: Fitriyani- Boja-Kendal
15. “Berlian Dalam Batu Bara” Karya: Afifatul Mukaroh-SMA N 1Cepiring-Kendal


Semua cerpen yang masuk kedalam 15 besar akan kamiterbitkan dalam sebuah Antologi.
Dan masing-masing nominator akan mendapatkan dua buah buku.
Acara ini adalah wujud kontribusi kami terhadap masyarakat umum, khususnya warga Kendal,Harapan dari kami. Semoga bermanfaat untuk semua………………

Salam Budaya !

Jumat, 22 Oktober 2010

GELAR BUDAYA " Menatap Langit Hijau" Teater SEMUT Kendal
LOMBA BACA PUISITINGKAT UMUM SE-JATENG DAN LOMBA MENULIS CERPEN SE- JATENG
( 21 NOVEMBER 2010)

Ketentuan Lomba Baca Puisi Tingkat Umum Se-Jawa Tengah


A.Umum

1.Peserta adalah masyarakat Jawa Tengah ( dibuktikan dengan Foto Copy identitas)
Minimal berusia 13 tahun dan maksimal tidak terbatas.
2.Kontribusi pendaftaran Rp. 25.000,- setiap peserta.

B.Khusus

1.Peserta datang 15 menit sebelum lomba dimulai,dan wajib mendaftar ulang serta mengambi nomor undi.
2.Peserta tampil sesuai urutan nomor undi
3.Pemanggilan peserta sebanyak 3 kali dan apabila tidak juga tampil dinyatakan mengundurkan diri.
4.Peserta membacakan satu puisi dari empat puisi pilihan yang ditawarkan panitia pada babak penyisihan.
5.Peserta yang lolos dari babak penyisihan akan mengikuti babak final.
6.Dalam babak final peserta membacakan puisi yang telah dipilih melalui undian pada saat daftar ulang.
7.Peserta boleh membacakan puisi secara bebas dan diperbolehkan membawa alat bantu/ properti apapun yang dipersiapkan sendiri, sejauh tidak mengganggu pelaksanaan lomba.
8.Panitia akan mengambil juara I,II,III dan harapan I,II,III.
9.Peserta diwajibkan mematuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia.
10.Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
11.Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur kemudian.


Ketentuan Lomba Menulis Cerpen Tingkat Umum Se-Jawa Tengah
Gelar Budaya 2010 Teater Semut Kendal

A.Umum

1.Peserta adalah masyarakat Jawa Tengah ( dibuktikan dengan Foto Copy Identitas)
(minimal berusia 13 tahun dan maksimal tidak terbatas)
2.Calon Peserta dinyatakan syah sebagai peserta setelah mendaftarkan diri kepada panitia dengan kontribusi pendaftaran sebesar Rp. 25.000,-
3.Pengiriman karya paling lambat 21 November 2010 atau 20 November 2010 (cap pos) dengan cara:
a.Luar kota, pengiriman per pos dengan menyertakan Foto Copy bukti transfer kontriibusi pendaftaran ke Bank BNI , No: 0164651285 Atas nama: Isrowiyah
b.Dalam kota, menyerahkan karya ke sekretariat panitia “ Jln masjid Gang Rajin no 09 Pekauman-Kendal 51313, telp (0294) 382094/ hp.085641335430/085225606595

B.Khusus

1.Tema cerpen bebas.
2.Cerpen merupakan karya orisinal peserta dan belum pernah dipublikasikan / diikutkan dalam lomba sejenis
3.Cerpen ditulis dalam bahasa Indonesia ( 6- 10 halaman)
4.Peserta hanya diperkenankan mengirimkan satu buah karyanya.
5.Dikirim ke panitia dalam bentuk Print Out dan CD dengan ketentuan:
a.Menggunakan font Tahoma 11, dengan spasi 1,5, menggunakan kertas kuarto
b.Margin atas dan kanan 4 cm, margin kiri dan bawah 3 cm
c.Biodata peserta ditulis lengkap (termasuk nomor HP) pada lembar terpisah.
6.Panitia akan mengambil juara I,II,III dan harapan I,II, dan III
7.Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
8.Para pemenang akan dihubungi secara terpisah oleh panitia
9.Panitia akan memilih 15 cerpen yang dianggap layak untuk di antologikan.
10.Peserta yang karyanya dimuat dalam Antologi, masing-masing akan mendapatkan 2 eksemplar (apabila menghendaki lebih dapat menghubungi panitia).
11.Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan akan diatur kemudian.





HASIL LOMBA AKAN DIUMUMKAN PADA HARI SABTU,27 NOVEMBER 2010 DI GEDUNG WANITA KABUPATEN KENDAL, PUKUL: 19.00-SELESAI DALAM PEMENTASAN NASKAH "RUNGKAT" KARYA ASLAM KUSSATYO.




PUISI PILIHAN:


1. DISTIKO SEBATANG POHON

Karya: Sitok Srengenge


Pohon itu tak pernah acuh
kapan pertama kali ia tumbuh

Ia tak ingat lagi mula-buka
ia berada di tempatnya

Ia hanya menerka:
mungkin dibawa burung yang tergesa

Diterbangkan angin pada musim ketiga
atau dilempar tangan bocah tak berdosa

Tapi ia berduka mikir nasib buah-buahnya
jatuh dan tumbuh entah di mana

Ia resapi sepi yang sangat
saban kali malam merambat

Lelawa yang sepanjang siang ia naungi dengan rimbun daunan
pergi memburu laron yang ia lindungi di bawah batang

Melalui ujung-ujung akar
ia indera gemuruh dari jauh dan tanah yang bergetar

Hatinya risau membaca firasat hutan-hutan dicukur
daun-daunnya yang hijau berubah coklat dan gugur

1996












2. SAJAK BULAN DESEMBER
Karya: Indra Tjahyadi

Keheningan yang bangkit dari luka
Dan seribu reruntuhan
Adalah gondola-gondola putih yang mengerang
Serupa ajal. Gerimis yang sederhana
Menyirami ranting dan bunga-bunga. Seperti
Musim-musim yang berhamburan dan menjelma rontokan
Rontokan bintang, semuanya kuhirup
Seperti burung-burung yang terbunuh di atas menara

Rumput-rumput membuluh
Dan lumut-lumut ditumbuhi gedung-gedung tua
Jalan-jalan menjulurkan lengannya
Ke dasar kabut. Seperti sebuah kampong yang berkelok
Di pahamu, jejak-jejak bulan yang terlipat
Di balik awan kuinsyafi sebagai dzikir atau kupu-kupu
Yang menguning di dalam cahaya
Tapi keheningan masih saja alangkah mengerikannya

Apakah yang diserap akar dan kerikil-kerikil
Dikekalkan oleh gemuruh dan kesunyian
Keheningan adalah pagar-pagar trotoar yang perak
Dan memanjang entah ke mana. Dan di dasar
Palung-palung yang dicuramkan taifun
Akan senantiasa meledak. Lalu dari mantel-mantel daun
Yang ditinggalkan pohonan, kulihat bagaimana
Percikannya mendentum
Seperti kunang yang membakar seribu kilat di angkasa
1999




3. TELAGA
Karya: Indra Trenggono


Kota kami tak lagi bertelaga
Orang-orang ramai menimbunnya
Agar wajah kusam mereka
Tak terpantulkan

“ jangan lagi mencuci jiwa
atau membasuh luka di sini!
Kota ini telah lama mengubur diri dengan kaki
beton, aspal, lampu mercuri, tanaman plastik,
jam digital yang berlari, atau umbul-umbul dan
baliho yang meneriakkan harga kado.
Kota ini bagai spon menghisap keringat dan uangmu
dari kantong.”

Telaga di kota ini telah mati
Ditindih bangunan besi dan prasasti
Di baliknya orang-orang bersembunyi
Sambil mengusir bau anyir
Mayat-mayat kenangan kami

Di atas timbunan beton telaga kami
Para arwah gusar
Orang-orang bertukar rupa
Dengan corengan arang ari-ari mereka
Orang-orang gagap bertanya sangkan paraning dumadi *)

Yogya, 1991
*) asal mula kejadian







4. ALLAH YA RABB !! APA ARTINYA INI ?
Karya : Jose Rizal Manua



Erang dari lapisan ozon yang terluka
Menggema ke seantero benua
Membuat Amerika meradang
Menyogok negara berkembang dengan uang
Sementara jepang hanya ongkang-ongkang
Memandang kayu-kayu gelondongan
Berlayar ke hulu samudra
Dari jakarta terbentik berita
Bahwa pengusaha-pengusaha jumawa
Sedang berlomba membangun gedung-gedung kaca
Membuat pi jantan paraksiang
tak kuasa menahan nestapa semesta
membuat air betina,bulan,bintang
tak mampu membentung haru biru ummat-Nya
Allah, ya Rabb!
Sayap-sayap kearifan telah tergadai
Pada sungai-sungai yang di padati sampah
Hingga pisau-pisau serakah bisa tertawa
Dan terkentut-kentut di mulut laut
Allah ya Rabb!!
Apa artinya ini ?
Bencana banjir
Gempa bumi
Dan letusan gunung api ?
Allah ya rabb?
Bukit-bukit kebijaksanaan telah terjual
Pada kapal-kapal yang di jejali limbah
Hingga senjata-senjata keangkuhan bisa tergelak
Dan terberak-berak di perut kabut
Allah, ya rabb !!Apa artinya ini ?