Pages

Sabtu, 27 Oktober 2012

GELAR BUDAYA 2012 TEATER SEMUT KENDAL



 GELAR BUDAYA 2012

Latar Belakang

Kebudayaan merupakan salah satu sendi kehidupan yang beradab.  Makin tinggi kebudayaan suatu bangsa, makin tinggi pula adab yang dianut dan dilakukan oleh bangsa itu.  Kesenian sebagai bagian dari kebudayaan, berperan sangat dominan dalam mengolah dan meningkatkan kepekaan rasa, sehingga melalui kesenian diharapkan manusia dapat menyerap tata nilai kehidupan.
Perkembangan masyarakat dewasa ini cenderung menciptakan keadaan manusia yang semakin melupakan tata nilai. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya kegiatan-kegiatan yang positif dan konstruktif sehingga mampu melestarikan dan menumbuhkembangkan cipta, rasa , dan karsa manusia pada umumnya serta generasi muda pada khususnya.
          Hakikatnya sama. Semua bentuk eksistensi kita pada bidang masing-masing tidak pernah ingkar janji atas sebuah kesuksesan. Dunia seni, khususnya sastra dan teater juga bicara hal yang sama jika menjadikan dirinya sebagai prafesionalitas keahlian.

Dan sebagai wujud eksistensi kami dalam berkarya seni khusunya seni sastra dan  teater di Jawa Tengah, keluarga besar Teater Semut Kendal akan menyelenggarakan kegiatan  berupa lomba baca puisi dan pementasan teater yang dikemas dalam Gelar Budaya 2012.


Dasar Kegiatan

1.     Musyawarah anggota Teater Semut Kendal pada tanggal 23 Agustus 2012
2.     Program Tahunan Teater Semut Kendal.

 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan diselenggarakanya kegiatan ini adalah:
  1. Memberikan ajang kreativitas yang positif bagi generasi muda pada khususnya 
melalui kesenian.
  1. Menumbuhtingkatkan daya apresiasi serta kreativitas generasi muda dalam
bidang kesenian.
  1. Menggali bakat dalam bidang kesenian dikalangan generasi muda dan masyarakat.
  Nama Kegiatan

Kegiatan ini bernama  “  GELAR BUDAYA 2012 ” Teater Semut Kendal.
  
 Bentuk Kegiatan

1.    Lomba Baca Puisi Tingkat Umum se-Jawa Tengah.
2.   Pementasan Teater Semut Kendal

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1.  Lomba baca puisi tingkat umum se-Jawa Tengah

       Hari /tanggal       :   Minggu / 18 November 2012
       Pukul                  :   08.00 - selesai
             tempat                :   Aula Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Kendal
                                          Jl. Laut No. 21 Kendal (GOR Bahurekso Ke utara 200 meter)

2.  Pementasan Teater Semut Kendal, Naskah “13 Pagi” Karya : Cucuk Espe

       Hari /tanggal       :  Sabtu / 24 November 2012
       Pukul                  :  19.00 - selesai
             tempat                :  Aula Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Kendal
                                         Jl. Laut No. 21 Kendal (GOR Bahurekso Ke utara 200 meter)

Penyelenggara

Penyelenggara kegiatan ini adalah Teater Semut Kendal, sekretariat Jalan Masjid Gang Rajin No. 09  Pekauman  Kota Kendal – 51313 Telp. (0294) 382094 Email: teatersemut@gmail.com    www.teatersemut.blogspot.com.

 
KETENTUAN DAN INFORMASI LOMBA BACA PUISI TINGKAT UMUM SE-JAWA TENGAH


]  UMUM
1.    Peserta adalah masyarakat Jawa Tengah.
2.    Minimal berusia 13 tahun dan maksimal tidak terbatas.
3.    Peserta telah mendaftar menjadi peserta dengan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 30.000,-.
  KHUSUS
1.    Peserta datang 15 menit sebelum lomba dimulai dan wajib mendaftar ulang serta mengambil no. undi.
2.    Peserta tampil sesuai urutan no. undi.
3.    Pemanggilan peserta sebanyak 3 kali dan apabila tidak juga tampil dinyatakan mengundurkan diri.
4.    Peserta membacakan satu puisi dari empat puisi pilihan yang ditawarkan panitia pada babak penyisihan.
5.    Peserta yang lolos dari babak penyisihan akan mengikuti babak final dengan membacakan satu puisi pilihan yang belum dibaca dan puisi wajib baru dari panitia.
6.    Peserta diperbolehkan membawa alat bantu/property yang disediakan panitia, sejauh tidak mengganggu pelaksanaan lomba.
7.    Materi puisi dapat dilihat di Blog :  www.teatersemut.blogspot.com
8. Pendaftaran lomba mulai tanggal 22 oktober 2012 sampai 18 November 2012 di Sekretariat Teater Semut : Jl. Masjid Gang Rajin No 9 Pekauman Kendal     
    CP: Susilo (085 225 606 505) / Nash Boom (085 226 251 543)
9.    Panitia akan mengambil juara I, II, III, dan harapan I, II, III.
    Hadiah berupa: Uang Pembinaan, Piala Tetap dan piagam penghargaan.
10.    Peserta diwajibkan mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia.
11. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
12. Hal – hal yang belum tercantum dalam ketentuan akan diatur kemudian.


PUISI - PUISI PILIHAN 


GERILYA 
Oleh :W.S. Rendra
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan
Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan

Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kesumatnya

Gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur-mayur di punggung
melihatnya pertama

Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan

Orang-orang kampung mengenalnya
anak janda berambut ombak
ditimba air bergantang-gantang
disiram atas tubuhnya

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan

Lewat gardu Belanda dengan berani
berlindung warna malam
sendiri masuk kota
ingin ikut ngubur ibunya

Siasat
Th IX, No. 42 1955




 
PIDATO SEORANG DEMONSTRAN
Karya: Mansur Samin

Mereka telah tembak teman kita

ketika mendobrak sekretariat negara
sekarang jelas bagi saudara
sampai mana kebenaran hukum di Indonesia

Ketika kesukaran tambah menjadi

para menteri sibuk ke luar negeri
tapi korupsi tetap meraja
sebab percaya keadaan berubah
rakyat diam saja

Ketika produksi negara kosong

para pemimpin asyik ngomong
tapi harga-harga terus menanjak
sebab percaya diatasi dengan mupakat
rakyat diam saja

Di masa gestok rakyat dibunuh

para menteri saling menuduh
kaum penjilat mulai beraksi
maka fitnah makin berjangkit
toh rakyat masih terus diam saja

Mereka diupah oleh jerih orang tua kita

tapi tak tahu cara terima kasih, bahkan memfitnah
Kita dituduh mendongkel wibawa kepala negara
apakah kita masih terus diam saja?




 
SEBUAH JAKET BERLUMUR DARAH
Karya: Taufiq Ismail

Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun

Sebuah sungai membatasi kita

Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja

Akan mundurkah kita sekarang

Seraya mengucapkan 'Selamat tinggal perjuangan'
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu

Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang

Pesan itu telah sampai kemana-mana

Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN

1966
.


 
ODE     II
Oleh : Toto Sudarto Bahtiar

dengar, hari ini ialah hari hati yang memanggil
dan derap langkah yang berat maju ke satu tempat
dengar, hari ini ialah hari hati yang memanggil
dan kegairahan hidup yang harus jadi dekat
berhenti menangis, air mata kali ini hanya buat si tua renta
atau menangis sedikit saja
buat sumpah yang tergores pada dinding-dinding
yang sudah jadi kuning dan jiwa-jiwa yang sudah mati
atau buat apa saja yang dicintai dan gagal
atau buat apa saja
yang sampai kepadamu waktu kau tak merenung
dan menampak jalan yang masih panjang
dengar, hari ini ialah hari hatiku yang memanggil
mata-mata yang berat mengandung suasana
membersit tanya pada omong-omong orang lalu
mengenangkan segenap janji yang dengan diri kita menyatu
dengarlah, o, tanah di mana segala cinta merekamkan dirinya
tempat terbaik buat dia
ialah hatimu yang kian merah memagutnya
kalah dia terbaring di makam senyap pangkuanmu *
*kenangan buat matinya seorang pejuang
 
Kisah
Th IV, No. 10
Oktober 1956